Terhitung sudah lebih dari 3.500 lampion membumbung di langit dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Pada Sabtu (5/8/2017) malam. Pelepasan lampion ini di lakukan oleh ribuan wisatawan ini diselenggarakan dalam rangkaian acara Dieng Culture Festival (DCF) 2017 di panggung utama, tepatnya di kompleks Candi Arjuna.
Ketua Panitia DCF 2017, Alief Fauzi, menyebutkan kalau, pesta lampion ini dilakukan di malam kedua setelah pergelaran panggung musik Jazz Atas Awan, dan sendratari legenda rambut gembel. Panitia menyediakan ribuan lampion plastik sesuai jumlah tiket yang terjual.
Menurutnya, “ Pesta lampion memang menjadi sebuah agenda rutin dalam perayaan DCF setiap tahunnya. Ini salah satu acara yang dinanti-nanti, dan akan menjadi daya tarik utama para wisatawan ”.
Menurutnya, “ Pesta lampion memang menjadi sebuah agenda rutin dalam perayaan DCF setiap tahunnya. Ini salah satu acara yang dinanti-nanti, dan akan menjadi daya tarik utama para wisatawan ”.
Dan Ternyata pelepasan lampion ini dilakukan serentak atau secara bersama sama pada pukul 23.00 WIB, atau mundur 2,5 jam dari jadwal yang sudah ditetapkan oleh panitia. Sejumlah peserta DCF sempat menggerutu atau merasa kurang nyaman atas kemunduran hal ini. Salah satunya Rizky Pratama Ningrum (19). Peserta dari Jakarta ini mengeluh acara kerap molor dari jadwal yang tertera pada rundown.
Kritik yang di sebutkan oleh Rizky “ Dari pembukaan sampai pesta lampion molor terus, sering enggak sesuai dengan rundown juga. Harusnya di jadwal acara kembang api, malah dituker sama acara lain ”.
Namun dengan demikian, acara pesta lampion tetap berjalan dengan sangat meriah. Panitia juga telah menyiagakan petugas Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di beberapa titik untuk mengantisipasi jika ada lampion yang terbang ke hutan dan berpotensi memicu kebakaran pada hutan.
No comments:
Post a Comment