Bila Kalian semua merasa belum khawatir akan persoalan tentang perubahan iklim, inilah saatnya Kalian mengetahuinya. Sebuah studi terbaru telah berhasil mengungkapkan kalau perubahan iklim akan membuat suhu disekitar dan kelembapan di negara-negara Asia selatan akan sangat berbahaya bagi manusia itu sendiri.
Dipublikasikan didalam jurnal Science Advances, studi ini yang didasarkan pada sebuah penemuan yang sebelumnya dikatakan bahwa efek dari cuaca panas yang paling berbahaya bagi manusia itu sendiri adalah kombinasi dari suhu tinggi dan kelembapan yang tinggi yang disebut dengan temperatur bola basah.Sangat berbeda dengan temperatur bola kering yang hanya dapat mengukur suhu di udara, temperatur bola basah juga mengukur kelembapan relatif dan biasanya hasilnya lebih rendah daripada temperatur yang dihasilkan oleh bola kering.
Bagi manusia sendiri, temperatur bola basah ini sangat penting. Karena, walaupun suhu di dalam tubuh kita itu 37 derajat celcius, kulit biasanya 35 derajat celcius. Perbedaan ini membuat kita dapat berkeringat serta akan menurunkan panas metabolik. Namun, jika temperatur bola basah mencapai 35 derajat celcius, kemampuan kita untuk menurunkan temperatur tubuh akan berkurang jauh dan menurut para peneliti, orang yang paling sehat sekali pun akan langsung dapat meninggal dalam kurun waktu enam jam.
Pada saat ini temperatur bola basah jarang mencapai 31 derajat celcius. Akan tetapi, hal ini akan berubah ditahun 2100 mendatang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tanpa adanya pengurangan gas rumah kaca yang serius, perubahan iklim akan menaikkan temperatur bola basah ini akan mencapai antara 31-34,2 derajat celcius di negara-negara Asia selatan.
Dr Elfatih Eltahir dari Massachusetts Institute of Technology yang menulis studi ini mengatakan kepada pihak Independent 3 Agustus 2016, gelombang panas akan membawa kita ke ambang pertahanan hidup, dan suhu di atas 30 derajat celcius sangatlah parah. terdapat tiga daerah di antaranya yang paling terkena dampak adalah bagian utara India, Bangladesh, dan Pakistan selatan di mana sekitar 1,5 miliar orang tinggal disana.
Bila benar-benar akan terjadi, tragedi tahun 2015 bisa akan terulang. Pada tahun tersebut, batas 35 derajat celcius hampir tercapai di daerah Teluk Persia dan sekitar 3.500 orang di Pakistan dan India meninggal karenanya. Namun, yang akan lebih menakutkan adalah ketahanan pangan yang akan mengancam semua orang.
Dr Eltahir menambahkan, dengan adanya gangguan terhadap produksi pertanian, Kalian tidak memerlukan gelombang panas untuk membunuh manusia. Produksi akan menurun jadi semua orang akan menderita.
Dipublikasikan didalam jurnal Science Advances, studi ini yang didasarkan pada sebuah penemuan yang sebelumnya dikatakan bahwa efek dari cuaca panas yang paling berbahaya bagi manusia itu sendiri adalah kombinasi dari suhu tinggi dan kelembapan yang tinggi yang disebut dengan temperatur bola basah.Sangat berbeda dengan temperatur bola kering yang hanya dapat mengukur suhu di udara, temperatur bola basah juga mengukur kelembapan relatif dan biasanya hasilnya lebih rendah daripada temperatur yang dihasilkan oleh bola kering.
Bagi manusia sendiri, temperatur bola basah ini sangat penting. Karena, walaupun suhu di dalam tubuh kita itu 37 derajat celcius, kulit biasanya 35 derajat celcius. Perbedaan ini membuat kita dapat berkeringat serta akan menurunkan panas metabolik. Namun, jika temperatur bola basah mencapai 35 derajat celcius, kemampuan kita untuk menurunkan temperatur tubuh akan berkurang jauh dan menurut para peneliti, orang yang paling sehat sekali pun akan langsung dapat meninggal dalam kurun waktu enam jam.
Pada saat ini temperatur bola basah jarang mencapai 31 derajat celcius. Akan tetapi, hal ini akan berubah ditahun 2100 mendatang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tanpa adanya pengurangan gas rumah kaca yang serius, perubahan iklim akan menaikkan temperatur bola basah ini akan mencapai antara 31-34,2 derajat celcius di negara-negara Asia selatan.
Dr Elfatih Eltahir dari Massachusetts Institute of Technology yang menulis studi ini mengatakan kepada pihak Independent 3 Agustus 2016, gelombang panas akan membawa kita ke ambang pertahanan hidup, dan suhu di atas 30 derajat celcius sangatlah parah. terdapat tiga daerah di antaranya yang paling terkena dampak adalah bagian utara India, Bangladesh, dan Pakistan selatan di mana sekitar 1,5 miliar orang tinggal disana.
Bila benar-benar akan terjadi, tragedi tahun 2015 bisa akan terulang. Pada tahun tersebut, batas 35 derajat celcius hampir tercapai di daerah Teluk Persia dan sekitar 3.500 orang di Pakistan dan India meninggal karenanya. Namun, yang akan lebih menakutkan adalah ketahanan pangan yang akan mengancam semua orang.
Dr Eltahir menambahkan, dengan adanya gangguan terhadap produksi pertanian, Kalian tidak memerlukan gelombang panas untuk membunuh manusia. Produksi akan menurun jadi semua orang akan menderita.
No comments:
Post a Comment