Seperti yang sudah dilaporkan sebelumnya, kalau jasad Salvador Dali baru saja digali kembali untuk keperluan dan diuji garis keturunannya. Akan tetapi, salah satu hal yang mengejutkan banyak orang - orang merupakan keadaan kumis Dali yang begitu ikonis. Padahal jasadnya telah dikubur selama 28 tahun, kumis tersebut masih dalam keadaan utuh dan sangat baik seperti waktu dimana Dali belum meninggal.
Pada saat diwawancarai oleh The New York Times 21 Juli 2017, pengawet jasad Dali bahkan menyebut penemuan kumis tersebut 'sebuah keajaiban' dan Lluis Penuelas, yang merupakan sekretaris jenderal untuk Dali Foundation menyebutnya ini sebagian dari 'momen yang sangat emosional '.
Namun, sebenarnya penemuan kumis Dali dalam keadaan utuh bukanlah sesuatu hal yang aneh bagi dunia sains. Pasalnya, rambut dan kuku terbuat dari keratin yang diikat oleh dilsufida yang cukup kuat dalam melawan enzim-enzim yang merusak jaringan tubuh. Tidak hanya itu, keratin sendiri juga tidak mampu dilarutkan dalam air sehingga hujan dan banjir bukan masalah bagi rambut dan kuku.
Dikutip dari jurnal Applied Biology and Microbiology, satu-satunya cara untuk mendegradasikan kuku dan rambut adalah dengan menggunakan enzim keratinases yang diproduksi oleh beberapa mikroba saja.
Alhasil, rambut dan kuku bisa bertahan hingga ratusan atau bahkan ribuan tahun bila dikubur dalam kondisi kering. Salah satu rambut tertua yang penah ditemukan oleh para peneliti bahkan telah berusia lebih dari 9.000 tahun dan masih menempel di kepala mumi dari Cile.
No comments:
Post a Comment