BeritaHCI - Datang dari Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris yaitu Jenderal Budi Waseso dan juga seorang Panglima dari TNI yaitu Jenderal Gatot Nurmantyo yang melakukan koordinasi terkait dengan persoalan 10 koli senjata api yang telah ditemukan di Bandara Fatmawati, Bengkulu.
Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional Komisaris Besar yaitu Bapak Sulistiandriatmoko telah menjelaskan, 10 koli senjata api ini milik BNN yang pernah sempat diperiksa oleh tim dari TNI, Polda, hingga sampai ke-BIN. Akan tetapi, menurut Sulis, senjata itu telah ditahan dikarenakan adanya kesalahan koordinasi dari pihak BNN.
Oleh dikarenakan hal tersebut, maka anggota BNN dari Pusat yang telah ditugaskan untuk lansgung mengawal senjata itu sampai ke BNN di Bengkulu tiba belakangan dari pada senjata api yang telah dikirimkan. Sulis juga telah menjelaskan, sudah melakukan koordinasi antara pihak kepolisian, bahkan antara Bapak Budi Waseso dan juga Bapak Gatot Nurmantyo.
Kami kutip langsung dari Tribunnews yang mana, "Di luar itu sudah ada koordinasi antara pihak Panglima dan Kepala BNN," ujar Sulis, pada Rabu (4/10/2017). Rencananya, pihak kepolisian, TNI, BIN, dan BNN akan melakukan pemeriksaan autentikasi, Kamis (5/10/2017).
"Ada koordinasi dan ada pemeriksaan autentikasi kelengkapan dari senjata itu dan akan diserahkan ke BNNP Bengkulu," tambah Sulis.
Sebelumnya, dari pihak TNI sempat mengamankan 10 koli senjata di Bandara Fatmawati, Bengkulu, Rabu (4/10/2017). yang masing-masing berisi senjata dari berbagai macam jenis, di antaranya.
- Saiga-12CEXP-01 kaliber 18,3 MM jumlah 5 pucuk buatan Rusia,
- Pistol jenis CZ P-07 (Softgun) kaliber 22 mm sebanyak 21 buah,
- Sarung pistol jumlah 42 buah,
- Rompi anti peluru 21 buah
No comments:
Post a Comment