Breaking

Friday, August 25, 2017

Ini Jawaban dari Pertanyaan " Apakah Arang itu dapat Memicu Penyakit Kanker ? "

Pasti kalian semua sudah tidak asing dengan yang namanya makanan Sate yang mana Sate ini merupakan salah satu dari sekian banyaknya makanan yang menjadi favorit masyarakat di Indonesia. Akan tetapi, perlukah Kalian mengurungkan niat didalam menyantap daging ayam yang ditusuk dan dinamakan sate ini atau dibakar agar tidak terkena yang namanya penyakit kanker?
Hubungan antara arang dan kanker ini sudah menjadi salah satu mitos yang dibahas dalam sebuah acara konferensi pers di Betadine Retro Run 2017 yang diadakan langsung oleh Mundipharma, Bertadine, dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di Jakarta, pada Rabu (23/8/2017).

Topi inii sengaja dipilih dikarenakan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kanker yang dirasa masih sangat kurang. Mada Shinta Dewi, yang merupakan Country Manager PT Mundipharma Healthcare Indonesia, menyebutkan kalau, kanker dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini meningkat drastis, dan kalau difokuskan pada pengobatan, maka akan sangat memakan biayanya tentu cukup besar sekali.

Menurutnya. “ Jadi, kalau kita melihat upaya yang di lakukan dengan program pemerintah saat ini, fokusnya adalah tentang bagaimana mengedukasi kepada para masyarakat supaya insiden ini menurun. Kalau kita bicara jantung dan hipertensi, masyarakat sudah cukup sadar akan hal tersebut. serta cara pencegahannya, sedangkan kanker masih banyak mitos-mitos yang kami rasa perlu namanya diklarifikasi ".

Dalam acara ini, Prof Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo, Sp PD-KHOM yang mana merupakan Ketua dari YKI serta Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) yang langsung mendiskusikan dan mementahkan beberapa hal terkait dengan mitos kanker yang memang sering kali menyesatkan para masyarakat.

1. Arang
Kami yakin masih banyak yang mana masyarakat Indonesia percaya yang namanya arang yang memang digunakan dalam membakar makanan ini dapat memicu penyakit kanker. Akan tetapi, menurut Prof Aru, sebetulnya yang membuat kanker itu bukan datang dari arangnya, tapi dari daging merahnya itu.

Ketika daging merah ini dipanaskan pada suhu yang cukup tinggi, maka akan timbul yang namanya zat karsinogen Heterocyclic amines  atau HCA. Akan tetapi, hal ini hanya akan berlaku pada daging yang merah saja, baik itu ayam atau ikan tidak akan menjadi masalah jika dibakar.

Selain daging yang berwarna merah karena dibakar; daging yang diproses juga, seperti sosis ayam, salami, dan bacon, mereka juga dapat menyebabkan kanker.

2. MSG


Selain arang, masyarakat juga masih terjebak dengan mitos bahwa monosodium glutamate (MSG) dapat memicu kanker.  Padahal, penelitian, seperti yang dilakukan oleh Food Standards Australia New Zealand, telah membuktikan bahwa mitos tersebut tidak benar.

Menurut Prof Aru “ Institute of Cancer (juga) pernah benar-benar mencobakan MSG ini pada tikus dan memang sudah terbukti, (MSG) tidak menyebabkan kanker ”.

Dia juga sudah melanjutkan, tetapi MSG memang tidak bagus untuk kesehatan hal ini dikarena dapat merusak jaringan tubuh, terutama jaringan pankreas yang memproduksi insulin.

3. Super food

Di era modern ini kami yakin kalian sudah mengenal istilah super food untuk yang namanya teh hijau, buah beri, dan akar bit, manggis, serta makanan-makanan lainnya yang dipercaya dapat mencegah yang namanya penyakit kanker karena mengandung antioksidan. Akan tetapi, Prof Aru juga menyebutkan bahwa pemahaman ini salah besar.

Menurutnya “ Antioksidan tidak mencegah kanker secara langsung, akan tetapi menangkal makanan lain yang ada oksidannya, seperti minyak gorengan. Namun, sekali lagi, manggis dan stroberi itu bukan obat yang memang di peruntukan untuk kanker ".

Namun, Kalian akan tetap bisa mengonsumsi makanan-makanan tersebut sebagai bagian dari pola makan dan hidup pastinya sehat untuk mencegah kanker.

Tiga komponen utama hidup sehat adalah dengan cara menjaga berat badan agar tetap dalam kondisi ideal, lakukan olah raga teratur, dan juga harus mengikuti pola makan sehat. Jika Kalian mengikuti panduan ini, risiko yang namanya terkena kanker bisa turun hingga mencapai 35 persen atau bahkan 50 persen pada kanker - kanker tertentu. Penurunan risiko ini bahkan dapat menjadi lebih besar jika Kalian menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan dan juga tidak merokok.

No comments:

Post a Comment