Breaking

Tuesday, October 10, 2017

Richard Thaler Raih Sebuah Nobel Bidang Ekonomi, Dikarenakan Sebuah Keputusan yang Tak Rasional

BeritaHCI - Inilah sosok Richard Thaler, yang kini merupakan seorang profesor ekonomi datang dari University of Chicago, dan berhasil memenangkan sebuah hadiah Nobel di bidang ekonomi. Thaler yang berhasil memperoleh hadiah dengan besarnya mencapai 9 juta krona Swedia atau setara dengan 1,1 juta dollar AS (sekitar Rp 14,7 miliar).

Mengutip langsung dari CNN Money, Pada Selasa (10/10/2017), Thaler telah tersohor berkat riset di bidang perilaku beruapa ekonomi. Thaler yang merupakan pionir dalam studinya terkait dengan keputusan yang tak rasional yang kerap diambil oleh seseorang dan juga bagaimana seseorang terdorong untuk dapat mengambil keputusan yang begitu cerdas.
BusinessInsider.com
Padahal, sejatinya dari ekonomi dibangun dari asumsi bahwasannya seseorang mengambil keputusan rasional berdasarkan keinginan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan. Namun demikian, sejumlah ekonom termasuk dengan Thaler, meyakini hal itu tak sepenuhnya benar.

"Ia membuat ekonomi lebih manusiawi," Menurut Peter Gärdenfors, anggota komite Nobel.

Karya-karya yang datang dari tangan Thaler dikenal tak hanya di lingkungan akademis saja. Bukunya yang berjudul "Nudge: Improving Decisions About Health, Wealth and Happiness" yang ditulisnya bersama dengan profesor hukum Cass Sunstein, amat begitu populer.

Thaler dan Sunstein berpandangan, dengan juga maksud untuk memahami bagaimana seseorang membuat keputusan, ekonomi perilaku alias behavioral dari economics dapat digunakan untuk mengatasi sebuah masalah-masalah di masyarakat dan memengaruhi akan kebijakan publik.

The Economist dan Financial Times menobatkan buku itu sebagai buku yang paling terbaik. Buku tersebut turut dapat memengaruhi bagaimana yang dilakukan oleh pemerintah membuat keputusan. Pada tahun 2010 silam, pada pemerintah Inggris juga membentuk Behavioral Insight Team atau Nudge Unit untuk dapat menciptakan kebijakan-kebijakan guna dalam mendorong masyarakat Inggris membuat pilihan yang lebih baik yang akan menghemat keuangan negara.

Thaler menjadi seorang penasihat pemerintah Inggris dalam pembentukan unit tersebut. Berangkat dari karya yang di usung oleh Thaler pula, pemerintahan yaitu Presiden Barack Obama pada tahun 2015 silam juga menerbitkan aturan bertajuk Using Behavioral Science Insights to Better Serve the American People.

Kebijakan tersebut tenyata dapat mendorong depatemen dan lembaga federal untuk mengidentifikasi kebijakan, program, dan bagaimana langkah di mana mengaplikasikan pandangan dalam ilmu perilaku dapat juga berdampak pada perbaikan kesejahteraan masyarakat, hasil program, dan efektivitas penghematan biaya.

"Teori Thaler menjelaskan bagaimana orang-orang menyederhanakan pengambilan keputusan finansial dengan menciptakan akun-akun terpisah dalam pikiran mereka, fokus pada dampak setiap keputusan individual ketimbang dampak secara keseluruhan," Ujar Royal Swedish Academy of Sciences.

Lembaga ilmu pengetahuan Kerajaan yang ada di Swedia tersebut setiap tahun memberikan penghargaan Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences atau Nobel pada bidang ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel.

Warga AS, yang mana khususnya dari University of Chicago, selama ini mendominasi penghargaan itu. Thaler adalah pemenang Nobel ekonomi yang ke-29 yang berasal dari University of Chicago selama 49 tahun usia penghargaan itu.

No comments:

Post a Comment