Breaking

Wednesday, June 14, 2017

Meninggal di Bulan Puasa ?, Cari Tahu Dulu Tanda - Tandanya

Meninggal merupakan sebuah ketetapan yang maha kuasa sudah atur dan tidak ketahui kapannya, akan terjadi, kepada seluruh umat manusia yang ada di bumi ini. 

Namun, siapa sangka jika Meninggal nya di Bulan Ramadhan atau Bulan Puasa ini yang disebut - sebut sebagi bulan suci dan sebagai bulan yang penuh dengan hikmah serta hidayahnya. Sehingga bermunculan lah persepsi atau pendapat - pendapat yang mengucapkan bahwa. Jika, meninggal di Bulan Ramadhan ini akan Khusnul Khotimah.
Pada kesempatan hari ini kami akan membahasnya untuk kalian semua tentang tanda - tanda orang yang meninggal dalam keadaan khusnul khotimah di bulan ramadhan ini. Khusnul Khotimah adalah akhir dari rangkaian alur hidup yang baik dari seorang muslim.

Hadist Anas bin Malik yang diriwayatkan kepada Imam Ahmad yang menerangkan tentang Khusnul Khotimah kepada seorang hamba, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya:
" Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal." Para sahabat pun bertanya; " Bagaimana membuatnya beramal." Beliau menjawab; " Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum ia meninggal." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah memiliki tanda - tanda, yaitu : 

Allah SWT berfirman yang artinya:
" Sesungguhnya orang - orang yang mengatakan: " Tuhan kami ia Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: " Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah di janjikan Allah kepadamu. " (QS. Fushshilat: 30).

Beriku ini rincian yang Khusnul khotimah oleh para ulama.

1. Seseorang yang mengucap " Laa ilaaha illallah ". Sesuai dengan sabda dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, yang artinya adalah.
" Barang siapa yang akhir dari perkataannya adalah ' Laa ilaaha illallah ' maka ia akan masuk syurga. " (HR. Abu Dawud ).

2. Meninggal dengan keringat di dahi, berdasarkan hadist dari Ibnu Buraidah bin Hasnib, yang artinya adalah.
" Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata: Allaahu Akbar, aku mendengar Rosulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Orang mu'min meninggal dunia dengan (mengeluarkan), keringat di dahinya." (HR. Ahmad).

3. Meninggal pada malam Jum'at atau di siang hari Jum'at, berdasarkan Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, yang artinya.
"Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jum'at atau pada malam Jum'at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

4. Orang yang meninggal karena penyakit tho'un (penyakit wabah atau sampar). Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam bersabda, yang artinya.
" Mati karena penyekit sampar adalah syahid bagi setiap muslim." (HR. Bukhari).

5. Meninggal karena sakit perut, atau penyakit yang berhubungan dengan perut seperti: maag, kanker, usus buntu, kolera, disentri, batu ginjal, dan lain sebagainya.
"Barang siapa yang mati karena sakit perut maka dia adalah syahid." (HR. Muslim).

6.  Meninggal karena tenggelam, kejatuhan bangunan atau tebing, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam bersabda, yang artinya.
" Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha'un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing), dan meninggal di jalan Allah. "(HR. Bukhari).

7. Meninggal di jalan sewaktu berurusan dengan Allah. (Sabilillah).

Seperti seseorang yang meninggal dalam keadaan perjalanan untuk berdakwah, atau meninggal sewaktu ia mengejar ilmu agama atau ketika amal kebajikan kepada sesama umat, yang di niatkan dengan ikhlas karena atas rido Allah SWT, sesuai dengan yang sudah di jelaskan dalam hadist riwayat Bukhari.

Fisabillah adalah berjuang di jalan Allah juga dalam pengertian yang luas sesuai dengan ketetapan oleh para Ulama.

8. Seorang Wanita yang meninggal sewaktu melahirkan Anaknya. Sesuai dengan Sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi assallam yang artinya.
" Terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid, kematian karena wabah tha'un terhitung syahid, kematian karena sakit perut terhitung syahid, kematian karena tenggelam terhitung syahid, dan seorang wanita yang mati karena melahirkan anaknya terhitung syahid. " (HR. Muslim). 

9. Meninggal karena terbunuh ketika mempertahankan hartanya atau kehormatannya.

Abu Hurairah RA, Meriwayatkan yang artinya adalah.
" Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam dan bertanya. " Wahai Rasulullah, Bagaimana kalau ada seseorang yang hendak mengambil hartaku ?" Beliau bersabda, "Jangan engkau berikan hartamu" Bagaimana kalau ia melawanku?" Beliau Bersabda; "Lawanlah dia", Bagaimana kalau ia Membunuhku?" Beliau bersabda " Engkau Syahid", "Bagaimana kalau aku yang membunuhnya?" Beliau bersabda; " Dia dineraka." (HR. Muslim).
" Barang siapa yang terbunuhkarena mempertahankan hartanya maka ia syahid, barang siapa yang terbunuh karena mempertahankan agamanya maka ia akan syahid, barang siapa yang terbunuh karena mempertahankan nyamanya maka ia akan syahid, dan barang siapa yang terbunuh karena mempertahankan keluarganya maka ia akan syahid. " (HR. Tirmidzi).
10. Meninggal dalam keadaan mengejar kebaikan atau amalan Shaleh.

Baik itu berupa, dalam keadaan shalat, Melaksanakan ibadah Haji, bersilaturahmi dan lain sebagainya.

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya.
"Barang siapa yang meninggal ketika mengucap 'Laa ilaaha illallah' ikhlas karena maka dia masuk syurga, barang siapa yang berpuasa pada suatu hari kemudian meninggal maka ia masuk syurga, dan barang siapa yang bersedekah dengan ikhlas karena Allah kemudian ia meninggal maka ia masuk syurga."

Dengan demikian lah ciri - ciri umat manusia meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kalian semua. 

No comments:

Post a Comment